Sabtu, 30 Januari 2010

SAJAK JARINGAN ISLAM TRADISIONAL

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Melihat kursi yang terbuat dari bamboo

Sambil kuhisap rokok ditangan kiriku

Mataku berkedip sesaat

Saat ada air yang menetes dari daun  talas

Tanganku bergetar kencang

Pertanda tradisi lagi bongkar pasang

 

Terlihat dari jauh udara

Tipuan budaya menghantam

Seolah-olah dewa penyelamat

Dengan tongkat barat

Tak lupa angin dari timur tengah

Tak mau ketinggalan kalah

Rebut kekuasaan

Cara hakim menghakimi

Selalu datang

Tanpa ada hati rasa

Rasio kebenaran

Selalu jadi obrolan

Bahasa langit tak lupa digambarkan

Sebagai kebenaran absolut

Jika tak sesuai dengannya

Dia bilang dengan tegas

Ini tak mutu

Sesat harusnya taubat

Yang lebih parah lagi

Sebutan kafir murtad

Tak ketinggalan keluar dari mulut maut

Sang pahlawan tipu

 

Kusedu kopiku sejenak

Menerawang keangkasa nan jauh diatas atap

Terlihat pancaran bermuka dua

Kutengok sejenak

Hilang seketika

Ditelan kabut awan

Tradisi pribumi

Jadi gunjingan harian

Barat maupun timur tengah

Bawa jimat mantra

Jika pribumi tak sesuai

Maka pengadilan palsu kan datang

 

O……Masyarakat tradisional

Berkata sederhana lewat udara

Apa kau tak tahu

Bahwa aku berbeda dari engkau

Aku berawal dari kebiasaan harianku

Bukan dari apa yang kamu konsep

Jangan menghakimi aku

Walau aku tak sepaham engkau

Tepa selira kuangkat kedepan

Bukan barat ketupat yang jadi acuan

Apalagi timur tengah yang jadi panduanku

Tapi pribumi kujadikan jati diriku

Sebagai lambang keperkasaan

Kemenangan melawan ketidak-adilan